Teman-teman sejawat sekalian, radiografer se-Indonesia yang masih setia nongkrong disini, udah lama juga ya saya ngga posting artikel yang bentuknya seperti kuliah umum, nah pada kesempatan ini, saya mencoba untuk berbagi kepada semua pengunjung blog mengenai Pengujian Speed Film, mudah-mudahan bisa menambah ilmu teman-teman sekalian dan mungkin bisa jadi inspirasi buat Mahasiswa ATRO yang saat ini sedang cari-cari judul KTI, mau tahu bagaimana Pengujian Speed Film itu ........ PENGUJIAN SPEED FILM Latar Belakang Setiap film yang dibuat oleh perusahaan pembuat film, memiliki respon yang berbeda-beda terhadap eksposi yang mengenainya baik oleh cahaya tampak maupun radiasi seperti sinar-x. Akibat respon yang berbeda inilah, maka muncul istilah film speed (kecepatan film). Dasar Teori Definisi Speed Film (Kecepatan film) adalah respon film terhadap eksposi baik oleh cahaya tampak maupun sinar-x yang ditandai dengan adanya densitas pada film, semakin cepat film menghitam, maka semakin tinggi kecepatan film tersebut. Menurut ANSI (American National Standards Institute), Speed film x-ray di definisikan sebagai eksposi yang dibutuhkan oleh film untuk mencapai densitas sebesar 1. Jadi film yang mencapai densitas sebesar 1, maka film tersebut telah mencapai persyaratan speed film. Seandainya ada beberapa merk film yang ingin dibandingkan kecepatannya, maka film yang terlebih dahulu mencapai nilai densitas sebesar 1 (setelah diberi perlakuan yang sama) maka film tersebut dikatakan film dengan kecepatan paling tinggi diantara film yang dibandingkan tersebut. Alat dan Bahan 1. Film yang akan dibandingkan speed nya (harus lebih dari satu merk) 2. Densitometer (jika memungkinkan yang digital) 3. Stepwedge yang berlisensi RMI 4. Pesawat Sinar-x 5. Automatic Processor 6. Kertas milimeter block Prosedur pengujian 1. Stepwedge di ekspose dengan menggunakan film merk A (dg kaset merk A juga) dan film merk B (dg kaset merk B juga). 2. Eksposi dilakukan dengan menggunakan faktor eksposi yang sama dan pesawat sinar-x yang sama juga. 3. Setelah itu film diproses dengan menggunakan prosesing otomatis yang sama, pada waktu yang sama. 4. Setelah diproses, ukur masing-masing step pada gambaran stepwedge yang tampak dengan menggunakan Densitometer. 5. Setelah di dapat hasilnya, buat kurva karakteristik dari kedua gambaran stepwedge tsb dalam satu grafik. 6. Setelah jadi kurva karakteristiknya, tarik garis ke kanan, dari nilai densitas = 1,00 + Densitas dari Basic Fog. Kurva yang pertama terkena garis tadi merupakan film yang speednya paling tinggi. Contoh Hasil Pengujian Pengujian kali ini dilakukan di Laboratorium Radiografi Program Studi D III Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi Universitas Baiturrahmah, Padang. Eksposi yang dilakukan menggunakan kV = 60 dan mAs = 8, Pesawat Sinar-X Merk Siemens Multimobile 150 mA dan Automatic Processing merk Agfa Shallow Tank dengan kecepatan 90 detik. Film yang digunakan dua merk yaitu Agfa dan Kodak (keduanya green sensitif, medium speed) Analisis Data Menggunakan Kurva Karakteristik Dari kurva karakteristik yang dihasilkan dari data pengujian film Agfa dan Kodak di dapat kesimpulan bahwa Film Kodak mempunyai speed film lebih tinggi dibandingkan dengan Film Agfa. Namun jika dilihat dari Densitas Maksimum yang dihasilkan, Film Agfa memiliki Densitas maksimum lebih tinggi dibandingkan dengan densitas maksimum yang dihasilkan Film Kodak. Berdasarkan pengalaman, faktor eksposi yang digunakan untuk Film Kodak biasanya lebih rendah dibandingkan dengan Agfa, namun Hasil radiograf Film Agfa tampak lebih jelas kontrasnya jika dibandingkan Film Kodak yang jika dilihat gambarannya cenderung berwarna hitam kecoklatan. Demikian posting kali ini semoga bermanfaat sumber : http://nova-rahman.blogspot.com/2008/12/pengujian-speed-film.html
Saturday, August 16, 2014
Powered by Blogger.
Popular Posts
-
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan pengembangan diagnostic, mulai juga perkembangan di bidang terapi, penyinaran suat...
-
AKADEMI TEKNIK RADIOLOGI DAN RADIOTERAPI (ATRO) MUHAMMADIYAH MAKASSAR Home > Pendidikan > Akademi Teknik Radiologi dan Radi...
-
LAPORAN KASUS PRAKTEK KERJA LAPANGAN V TATALAKSANA TERAPI RADIASI PADA KASUS CA GINJAL DEXTRA DI DEPARTEMEN RADIOTERAPI RUMAH SAKIT UM...
-
TEKNIK PEMERIKSAAN OS CRANIUM A. PROYEKSI AP Tujuan : - Os Petrosum R dan L, yang diproyeksikan 1/3 bagian bawah dari O...
-
PEMBAHASAN DAN HASIL 3.1. Towne Methode (AP Axial) Deskripsi : Meskipun metode towne menunjukkan ...
-
Bismillahirrahmanirrahim, Ini adalah salah satu cerita dari pengalaman menemukan jati diri saya. Sebenarnya ada beberapa runtutan dalam kisa...
-
1. Níat dan Baca Basmalah Jíka seorang muslím akan berwudhu, maka hendaklah ía níat dengan hatínya, kemudían membaca: بِسْمِ اللَّهِ ...
-
Ringkasan Sifat Shalat Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albaani Rahimahullah 1. MENGHADAP KA’B...
-
RENUNGAN I. Prilaku terpuji radiografer terhadap pasien di pelayanan radiologi a. Tidak membeda-bedakan pasien dari sukunya, agamanya, sta...
-
Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh sel tunggal yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi tumor g...
0 comments:
Post a Comment