TUGAS
KOMPUTER RADIOLOGI DAN DIGITAL IMAGING
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Computer Radiologi Dan Digital Imaging
Dosen
Pengajar: Siti Masrochah, S.si, M.kes
Nama NIM
Ruchmansyafri P1337430216231
JURUSAN
TEKNIK RADIODIAGNOSTIK DAN RADIOTERAPI
PRODI
DIV TEKNIK RADIOLOGI PEMINATAN RADIOTERAPI
POLITEKNIK
KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
SEMARANG
2016
Aplikasi
Citra Digital Pada Radioterapi
A. Definisi
Sebelum membahas
tentang aplikasi citra digital pada radioterapi, sebaiknya penulis membahas
terlebih dahulu mengenai radioterapi dan simulator. Radioterapi adalah salah
satu metode pengobatan untuk berbagai jenis kanker, dimana ia menggunakan
sinar radiasi untuk membunuh sel-sel kanker. Radioterapi dapat diterapkan secara
mandiri tanpa pengobatan lain atau dalam kombinasi dengan perawatan lain
seperti operasi atau kemoterapi. Ada dua cara pemberian radioterapi, yaitu
secara eksternal dan secara internal. Pemberian kemoterapi secara eksternal
merupakan radio terapi yang paling umum digunakan. Radioterapi secara eksternal
ialah dengan menggunakan peralatan radioterapi, dimana peralatan tersebut
memancarkan radiasi sinar x dengan intensitas yang tinggi. Selam pemberian
pengobatan dengan radioterapi secara eksternal tidak akan memberikan rasa sakit
bagi pasien, hanya saja setelah beberapa minggu kulit yang terkena paparan
sinar x akan berwarna merah, sakit dan bahkan akan memberikan rasa gatal.
Sementara itu,
penggunaan radioterapi internal digunakan dengan memanfaatkan radiasi yang
berasal dari implan yang berisi bahan bahan radioaktif yang ditempatkan di area perkembangnya tumor atau kanker. Radioterapi secara internal sering digunkanan
dalam beberapa penyakit kanker serpeti kanker prostat, kanker serviks, dan
kanker rahim.
Simulator
merupakan salah satu alat bantu dalam radioterapi, utamanya radiasi eksterna.
Dengan alat yang menyerupai perangkat radiologi diagnostic ini ditentukan
lapangan radiasi pada pasien. Penentuan ini berpijak pada kaidah “volume” atau
cakupan, sehingga dituntut dari seorang spesialis radiasi onkologi kemampuan
anatomic (lokasi tumor, organ kritis bila ada). Proses simulasi penyinaran pada
radioterapi menghasilkan salah satu output yang berupa citra radiografi (foto
terapi) yang dihasilkan oleh pesawat simulator Radioterapi.
Dalam
radioterapi energi yang digunakan umumnya berkisar antara 50 KV sampai 10 MV,
yang ditujukan untuk mematikan sel-sel ganas (kanker), namun dalam
pelaksanaannya tidak hanya sel-sel ganas yang terkena radiasi, tapi jaringan
sehat sekitarnya juga akan ikut terkena, Maka untuk meminimalisasi jaringan
sehat sekitarnya dan memaksimalkan pada sel-sel ganasnya diperlukan suatu
perencanaan penyinaran yang tepat (treatment planning). Salah satu tahapan
penting dalam perencanaan penyinaran radioterapi adalah simulasi.
Proses pencitraan sinar-x pada pesawat simulator radioterapi,
baik dalam bentuk fluoroscopy maupun radiografi saat ini telah mulai dilengkapi
dengan teknologi digital yang disebut Digital Theraphy Imaging (DTI).
B.
Komponen dari Digital
Therapy Imaging (DTI)
DTI terdiri dari 2 kelompok fungsional:
DTI terdiri dari 2 kelompok fungsional:
1.
Sebagai komputer biasa yang berisi; processing unit; hardware
computer eksternal; software computer untuk DTI.
2. Sebagai perangkat
keras akuisisi dan procesing data yang terletak di dalam komputer (Data
Acquisition and Processing Hardware). C
C . Prinsip Pencitraan Pada Simulasi Radioterapi
Simulasi penyinaran
radioterapi pada dasamya adalah proses pencitraan sinar-x secara fluoroskopi
yang seolah-olah melakukan teknik penyinaran seperti dengan pesawat treatment
radioterapi yang sesungguhnya. Hal ini diperlukan agar teknik penyinaran yang
akan diberikan pada pasien benar-benar mencapai sasaran secara optimal dan
akurat.
Dari proses simulasi ini didapatkan beberapa parameter untuk penyinaran, seperti; luas lapangan penyinaran, sudut dan arah sumber penyinaran, blokade area yang harus dilindungi, teknik penyinaran, jarak sentrasi dan sudut kolimasi
Dari proses simulasi ini didapatkan beberapa parameter untuk penyinaran, seperti; luas lapangan penyinaran, sudut dan arah sumber penyinaran, blokade area yang harus dilindungi, teknik penyinaran, jarak sentrasi dan sudut kolimasi
Hal-hal yang harus
dimiliki sebagai syarat minimum dari pesawat simulator adalah; memiliki gantry
(C-arm) dengan x-ray tube dan Image Intensifier yang terpasang berhadapan serta
dapat diputar 360 derajat dari sumbunya, memiliki kolimator yang dapat diputar
360 derajat terhadap axis sentrasi, memiliki indikator penunjuk jarak Source
Axis Distance (SAD), memiliki meja pemeriksaan yang rata, dapat diatur
naik-turun (vertical), maju-mundur (longitudinal), digeser kiri-kanan (lateral)
dan dapat diputar dari axis sejauh 360 derajat (rotation).
Prinsip dasar dari
proses pencitraan dalam simulasi adalah; set-up posisi simulasi (posisi
pasien), lalu dilakukan fluoroskopi terhadap pasien pada perkiraan lokasi
penyinaran. Gambaran fluoroskopi diteruskan ke Image Intensifier, lalu
keperangkat sirkuit elektronik dan ditampilkan dimonitor fluoroscopy (cctv).
Kemudian akuisisi posisi simulasi, dan selanjutnya dilakukan eksposi radiografi
yang menghasilkan foto simulator (foto terapi).
Dari proses simulasi didapatkan
beberapa parameter untuk penyinaran, yaitu :
a. Luas lapangan penyinaran.
b. Sudut dan arah sumber penyinaran.
c. Blokade daerah yang harus dilindungi.
d. Tehnik penyinaran (SSD/SAD).
e. Jarak sentrasi.
f. Sudut kolimasi.
Hal-hal yang harus dimiliki sebagai syarat minimum dari pesawat simulator adalah
a.Memiliki kolimator yang diputar 360º terhadap axis sentrasi.
b. Memiliki indikator penunjuk jarak Source Axis Distance ( SAD).
c. Memiliki meja pemeriksaan yang rata, data diatur naik turun (vertical), maju-mundur (longitudinal), digeser kiri-kanan(lateral) dan dapat diatur dari axis sejauh 360º(rotation).
a. Luas lapangan penyinaran.
b. Sudut dan arah sumber penyinaran.
c. Blokade daerah yang harus dilindungi.
d. Tehnik penyinaran (SSD/SAD).
e. Jarak sentrasi.
f. Sudut kolimasi.
Hal-hal yang harus dimiliki sebagai syarat minimum dari pesawat simulator adalah
a.Memiliki kolimator yang diputar 360º terhadap axis sentrasi.
b. Memiliki indikator penunjuk jarak Source Axis Distance ( SAD).
c. Memiliki meja pemeriksaan yang rata, data diatur naik turun (vertical), maju-mundur (longitudinal), digeser kiri-kanan(lateral) dan dapat diatur dari axis sejauh 360º(rotation).
D. Digital Therapy
Imaging pada Pesawat Simulator
Digital Therapy
Imaging sesungguhnya merupakan perangkat komputer tambahan yang dapat
dirangkaikan dengan perangkat pencitraan pada umumnya. Pencitraan gambar
fluoroskopi akan tampil selama eksposi dilakukan. Dan bila eksposi dihentikan,
gambar tersebut berikut nama dan identitas pasien menjadi tampilan gambar diam
(freezed) pada title bar. Tampilan tersebut biasa disebut dengan Last Image
Hold (LIH).
Gambaran freezed dapat
disimpan ke dalam data base (hard disk) bersamaan dengan parameter posisi
simulasi dan data pasien. Selanjutnya bila diperlukan, sistem ini dapat
menampilkan kembali gambar yang telah tersimpan untuk keperluan pengaturan
(manipulasi) gambar, kontras dan ketajaman sesuai dengan yang diinginkan.
Aplikasi ini juga memungkinkan untuk menambahkan teks atau gambaran garis-garis
bentuk blok, sehingga informasi yang ditampilkan menjadi lebih optimal.
Secara prinsip cara
kerja dari digital therapy imaging sama dengan pesawat simulatorkonvensional
umumnya, yaitu mengambil gambaran dari objek dengan proses fluoroscopy. Pada
digital therapy imaging ini gambaran hasil fluoroscopy bisa disimpan dan bisa
diatur kontras dan densitas gambarannya serta bisa ditambahkan
keterangan-keterangan data pasien dan garis-garis bentuk blok. Hasil simulasi
(foto terapi) tidakselaludicetak di film, tetapi lebih sering dicetak pada
kertas biasa. Hal ini tentunya secaraekonomis sangat menguntungkan dan juga
mempercepat waktu pelaksanaan proses simulasi radioterapi.
Kelebihan Digital Therapy Imaging dibandingkan
dengan pesawat simulator konvensional adalah:
1. Dari segi dosis radiasi terhadap pasien.
Dengan digital therapy imaging dapat mengurangi waktu (durasi) fluoroskopi,
sehingga dapat mengurangi dosis sinar-x yang diterima pasien dalam proses
simulasi.
2.
Dari segi ekonomi.
Digital therapy imaging memiliki nilai efisiensi secara ekonomi, karena hampir
tidak diperlukan lagi penggunaan film radiografi. Hasil pencitraan berikut data
pasien dan parameter simulasi bisa dicetak pada lembarankertas melalui mesin
printer.
3.
Digital therapy
imaging juga menyediakan fesilitas Digital Image Communication in Medicine
(DICOM). Selanjutnya hasil simulasi dapat langsung ditransfer ke unit kerja
terkait melalui jaringan Local Area Network (LAN) atau melalui sistem Picture
Arsips Communication System (PACS).
Daftar
Pustaka
dr. Jf. Gabriel. 1996. Fisika Kedokteran.Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC
Joeharry . 2007. Pesawat simulasi dti. di akses
dari http://puskaradim.blogspot.com pada
tanggal
Rory
Agustria 2015. Simulator pada radioterapi simulator. Di akses http://ranselradiologirory.blogspot.com.
Pada tanggal 14 Januari 2016
Evo. 2015. Definisi tujuan dan efek samping radioterapi. Diakses dari http://www.referensisehat.com. Pada
tanggal 14 Januari 2016
0 comments:
Post a Comment